BUMN Berperan Vital Hadapi Pertumbuhan Ekonomi Nasional Saat Pandemi
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung (emapt dari kiri) saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi PT Pertamina (Persero), PT ASABRI (Persero), Perum Perumnas, dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Cirebon, Jawa Barat, Jumat, (27/11/2020). Foto : Hanum/Man
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga berdampak sangat signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional. Melihat situasi dan kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengungkapkan bahwa peran perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai agent of development beserta seluruh anak perusahaannya menjadi sangat vital.
Hal ini ia ungkapkan usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi PT Pertamina (Persero), PT ASABRI (Persero), Perum Perumnas, dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Cirebon, Jawa Barat, Jumat, (27/11/2020).
“Kunjungan Kerja Spesifik yang dilakukan Komisi VI DPR RI ke Cirebon ini bertujuan untuk mendengar secara langsung bagaimana kinerja maupun langkah terobosan yang sedang dan akan dilakukan oleh perusahaan BUMN yang beroperasi di Jawa Barat, khususnya di Cirebon,” jelas politisi Fraksi Partai NasDem itu.
Menurutnya, berbagai langkah perlu dilakukan BUMN guna meningkatkan kinerja serta kontribusi perusahaan kepada pemerintah di masa pandemi. Sebab diketahui, ada penurunan sales dan product demand yang tidak seperti biasanya. Namun demikian, Martin juga menerangkan bahwa hal ini bukan saja disebabkan karena dampak dari pandemi Covid-19.
"Memang ada dampak Covid, tapi bukan Covid-19 (saja) sebagai penyebabnya. Seperti contoh, terdapat perusahaan BUMN yang struktur permodalannya sejak sebelum Covid-19 itu memang sudah bermasalah. Nah hal seperti ini masih harus kita (Komisi VI DPR RI) dalami," jelas legislator dapil Sumatera Utara II itu.
Karenanya, dalam hal ini Komisi VI DPR RI Mendukung BUMN agar terus bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19, juga langkah-langkah pembenahan yang akan dilakukan oleh Kementerian BUMN. Hal ini dimaksudkan agar ke depannya, setelah pembenahan yang dilakukan, permasalahan-permasalahan klasik di BUMN itu dapat berkurang.
“Jadi ini akan kita (Komisi VI DPR RI) terus soroti dan monitor. Yang nantinya akan ditindaklanjuti juga dalam Rapat Kerja di Jakarta dengan Menteri BUMN. Dimana Menteri BUMN kita minta untuk memaparkan program rekstrukturisasi BUMN," tegas Martin.
Dalam paparannya, Direktur Human Capital PT Pertamina (Persero) Koeshartanto mengatakan, berkenaan dengan keterbatasan mobilitas yang dialami Pertamina pada saat pandemi Covid-19 secara langsung dan tidak langsung membawa dampak pada kinerja, sehingga Pertamina mengalami kerugian pada semester I Tahun 2020.
“Upaya dan terobosan-terobosan telah dikakukan oleh PT Pertamina. Sehingga dalam hal ini, seluruh ketenagakerjaan yang telah diupayakan dengan maksimal dalam mempertahankan kinerja telah di dalam situasi normal,” jelas Koeshartanto. (hnm/sf)